Skip to main content

Trend Baru : CAMPING AT HOME - Mengapa Tidak? #dirumahaja #covid19 #corona

Kemping - Ngapain Aja?


"Ngapain sih kemping? Repot. Ribet. Ga asyik. Kotor. Jorok."

Begitu kira-kira cibiran seorang teman waktu saya ajak ikut kemping bersama. Kalo dipikir-pikir, omongan dia bener sih.....

Kemping itu repot, ribet, kotor, dan jorok. Udah pasti. Apalagi kalo kemping pas hujan.... wuidih.... itu lumpur .....

Trus di tempat kemping tuh emang ga ada apa-apa. Beberapa tempat malah ga ada sinyal (ga bisa online, ga bisa main Mobile Legends dan Garena AOV). Ga bisa shopping. Ga bisa makan di restoran. Parahnya.... kalo mau boker kudu gali lubang dulu atau nyari sungai. Duh.... barbar banget ya....  Emang sekarang masih zaman batu?

Awal-awal sempat sih memikirkan hal yang sama seperti itu. Tapi kemudian saya pun berpikir, "Bosen juga sih kalo tiap kali liburan cuma main ke mal. Ga ada tantangannya. Lagian mal ya gitu-gitu aja."

Bener kan? Makanannya gitu-gitu aja. Bentuk dan isinya juga gitu-gitu aja. Standar. Hampir semua orang melakukan dan hampir semua orang ke sana. Apalagi kalo sudah liburan.... udah pasti deh : Rame dan sumpek. Cari parkiran aja kudu muter-muter lama baru dapet. Itu pun kadang-kadang harus berantem ama orang, cuma gara-gara "rebutan" tempat parkir. Hadeuh.....

Makanya saya dan keluarga pun mutusin kemping.

Karena kebetulan saya kerja di perusahaan yang menjual perlengkapan kemping, maka dengan mudah saya bisa dapetin produk-produknya.

Pertama kali kami kemping emang sempat bingung : Di sana ngapain aja? Hal yang sama juga dirasakan anak-anak. Mereka yang sudah terbiasa tinggal di perkotaan, sempat bingung mau ngapain waktu di tempat kemping.

Dan kebingungan kami pun terjawab : Di tempat kemping banyak yang bisa kita lakukan.

Pertama, kita bisa membangun tenda bersama. Ga mudah lho bangun tenda, apalagi newbie kayak keluarga kami. Coba liat aja tenda kami. Keliatannya aja simpel. Tapi waktu pertama kali kemping, untuk membangunnya butuh usaha yang luar biasa. Untung aja waktu itu ada orang yang udah sering kemping, dan membantu kami membangun tenda. Dengan membangun tenda, kami membangun keterikatan hubungan antar keluarga dan menjalin komunikasi. Kami pun bisa dapat kenalan keluarga lain yang kebetulan suka menyukai kegiatan outdoor. Jadi nambah kerabat dan sahabat ni....

Kedua, kita bisa mensyukuri alam ciptaan Tuhan. Bermalam di Bumi Perkemahan adalah pengalaman yang luar biasa. Semakin malam, udara semakin dingin. Kabut turun dan menutupi lokasi perkemahan. Bulan purnama bersinar terang, membuat pohon dan rerumputan terlihat sangat indah di malam hari. Ditambah lagi hiasan bintang malam yang bertebaran di langit. Ini adalah pemandangan indah yang keren banget buat saya. Saya menikmati suasana tenang seperti itu, Dan di tengah malam yang sepi, saya bisa menyukuri keindahan alam semesta yang Tuhan ciptakan. Kalau mensyukuri alam di waktu siang itu sih biasa. Tapi cobalah Anda rasakan keindahan alam malam hari. Wuih.... kerasa banget bedanya.....

Dan ketiga, kegiatan kemping bisa mempererat hubungan keluarga. Ga ada gadget. Ga ada internet. Mau tidak mau, kita pun saling berkomunikasi. Saya dan keluarga bisa masak bersama, makan bersama, bercanda bersama. Dan yang paling asyik : Bisa barbekyu bersama di alam bebas.

Pengalaman ini sungguh luar biasa. Saya bisa merasakan bagaimana anak-anak saya juga bisa menikmati kegiatan tersebut. Bahkan saya berani bertaruh, kegiatan ini akan menjadi memori yang sangat indah buat mereka dan akan terbawa hingga mereka dewasa dan tua nanti.

Memang benar kata orang : Kemping itu kotor. Kemping itu jorok. Dan kemping itu ga bis ngapa-ngapain (karena ga ada internet). Tapi lewat kemping, kita bisa memanusiakan diri kita kembali. Kita bisa mensyukuri kekayaan alam yang Tuhan buat untuk kita. Dan yang terutama : Kita bisa menjalin hubungan yang jauh lebih akrab dengan keluarga atau sahabat.

Jadi.... kapan kemping ni?

Comments

Popular posts from this blog

Trend Baru : CAMPING AT HOME - Mengapa Tidak? #dirumahaja #covid19 #corona

Tahun 2020 merupakan tahun yang kurang tepat bagi para penggiat aktivitas outdoor untuk melakukan kegiatan mereka. Pasalnya pandemik Virus Covid-19 menyerang dunia dan memaksa hampir semua orang untuk tinggal di rumah guna memotong mata-rantai penyebaran virus tersebut. Tentu tidak menyenangkan ya kalau hanya bengong dan tinggal di rumah. Padahal biasanya bisa jalan ke hutan, mendengar suara burung dan gemericik air sungai, atau duduk santai di sebelah api unggun sambil memandang bintang di langit dengan segelas kopi hangat di malam hari. Indah banget. Nah, daripada bengong aja, gimana kalau kita membuat kegiatan "Camping At Home"? Ya.... kemping di dalam rumah? WHAAAATTTT ????? Bener banget. Mungkin buat kita, kegiatan ini belum populer. Tapi di luar negeri, aktivitas kemping di dalam rumah merupakan hal yang biasa, bahkan sangat rutin dilakukan keluarga. Dalam kondisi pandemik seperti sekarang, kegiatan kemping di rumah menjadi kegiatan petualangan baru y

Mengenal Lebih Dekat - Tenda (Bagian 1 - Sejarah Tenda)

Melakukan aktivitas di alam bebas ( outdoor activity ) - terutama jika dilakukan lebih dari 24 jam - wajib membawa tenda. Ya, iyalah.... Karena di dalam tendalah kita bisa berteduh dan beristirahat. Artinya? Tenda merupakan salah satu perlengkapan penting untuk aktivitas di luar. Ah, siapa bilang harus pake tenda? Ngampar di rumput kan juga bisa?  Iya sih.... Tapi biasanya kalau di alam bebas, cuacanya sangat ekstrim, lembab, dan sangat dingin. Belum lagi ancaman "serangan" binatang-binatang kecil seperti semut, nyamuk, kelelawar, bahkan ular di malam hari. Yakin Anda bisa tidur ngampar di rumput di malam hari? Buat para penggiat aktivitas di alam bebas dengan durasi cukup panjang, tenda sudah pasti wajib dibawa. Karena tenda dapat melindungi Pelaku Aktivitas dari udara ekstrim dan cuaca tidak bersahabat di malam hari, sekaligus melindungi mereka dari serangan binatang noktural kecil yang dapat mengganggu istirahat. PADA AWAL MULANYA ..... Secara harafiah, Tenda

Outdoor Activity ..... Let's Get Started ....

Kegiatan di alam (bahasa kerennya : Outdoor Activity) sudah menjadi bagian hidup masyarakat urban masa kini. Kalau dulu kegiatan semacam ini hanya dilakukan oleh siswa yang bergabung di kelompok Pramuka, dan para mahasiswa yang tergabung di Kelompok Pecinta Alam, maka kini kegiatan semacam ini sudah diikuti oleh masyarakat awam (bahkan keluarga), yang notabene tidak pernah mengikuti kegiatan seperti ini sebelumnya.. Mengapa demikian? Karena mayoritas masyarakat yang tinggal  dan bekerja di kota sudah merasa sangat jenuh. Mereka butuh hiburan yang dapat mengalihkan perhatian dari penatnya kemacetan di kota, dan sesaknya nafas akibat kepulan asap kendaraan serta hembusan angin AC kantor. Mereka butuh udara segar serta ketenangan. Dan hanya di alam mereka bisa menemukan hal itu. Itulah mengapa banyak keluarga modern yang kini memilih bertamasya ke alam, dan industri kegiatan di alam berkembang sangat pesat belakangan ini. Sebagian orang memilih bertamasya ke alam hanya seked